XL Axiata Gunakan Green BTS Secara Massal
Nusakini.com--Jakarta--PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) di setiap lini bisnis untuk mewujudkan bisnis berkelanjutan. Salah satunya tercermin pada penerapan aspek lingkungan pada infrastruktur jaringan, terutama Base Transceiver Station (BTS), yang sekaligus mampu menghemat energi. Sejak akhir 2022 lalu, XL Axiata juga mulai menerapkan penggunaan baterai lithium sebagai pengganti genset.
Direktur & Chief Digital Transformation and Enterprise Business Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, mengatakan, ”ESG telah menjadi isu global yang berdampak besar terhadap keberlanjutan dan eksistensi organisasi. Untuk itu, kami di XL Axiata terus berupaya menerapkan setiap aspek ESG di semua lini bisnis. Khusus di lini pengelolaan jaringan, kami melakukan moderninasi perangkat BTS menjadi Green BTS sehingga bisa menekan tingkat emisi dan sekaligus memungkinkan menghemat konsumsi energi.”
Dalam penerapan prinsip ESG pada perangkat BTS, XL Axiata telah melakukan modernisasi dengan menerapkan antara lain Green BTS yang meliputi Intelligent Ventilation Cooling System (IVS), penggunaan kipas angin DC, dan Air Conditioning (AC). Penerapan Green BTS ini mampu mengurangi konsumsi energi secara signifikan hingga mencapai 50%. Modernisasi perangkat BTS ini sudah diimplementasikan sejak tahun 2014. Kini, program modernisasi ini telah mencakup lebih dari 90% BTS milik XL Axiata.
Selain itu, XL Axiata juga melakukan modifikasi pada BTS-BTS lama yang menggunakan shelter berukuran besar sehinga butuh konsumsi energi besar untuk AC. Shelter seperti itu telah diganti dengan perangkat BTS outdoor yang tak perlu AC untuk mendinginkan ruangan. BTS outdoor juga mampu mengurangi emisi dari pemakaian genset. Seiring dengan semakin urgennya penerapan ESG, penggunaan BTS outdoor ini telah diterapkan XL Axiata sejak tahun 2017 di lebih dari 2.000 BTS dan akan terus diperluas.
Tak hanya itu, sejak akhir 2022, XL Axiata berinisiatif menerapkan penggunaan baterai lithium sebagai pengganti genset. Pada awal penerapan baterai lithium hanya diterapkan pada BTS di area tertentu yang membutuhkan pengisian baterai dalam waktu singkat. Namun, dengan perkembangan teknologi terkini, baterai lithium ini telah dapat diterapkan di semua area.
Selanjutnya, XL Axiata juga menerapkan penggunaan Hybrid System Charge Discharge Battery (CDC) pada BTS di area terpencil yang tidak ada pasokan listrik. Penerapan CDC oleh XL Axiata telah berhasil mengurangi konsumsi solar hingga rata-rata 54%.
Guna memastikan efektifitas penerapan ESG, setiap tahun, XL Axiata juga melakukan penghitungan terhadap konsumsi daya energi yang dikeluarkan beserta emisi yang dihasilkan. Penghitungan ini merupakan bagian dari proses pengawasan sekaligus acuan dalam perencanaan efisiensi konsumsi energi untuk tahun-tahun ke depan.
XL Axiata terus berupaya menerapkan prinsip ESG dengan mengacu kepada target Global System for Mobile Communication Association (GSMA), yaitu menurunkan emisi karbon menjadi 0 pada 2050 (Net Zero Emission by 2050). Harapannya dengan bisa ikut menurunkan emisi karbon menjadi 0, XL Axiata juga bisa ikut berperan dalam mencegah bencana jangka panjang akibat perubahan iklim.(rilis/kominfo)